Hay ^^
Siang ini gue mau nge-blog riaaa hahaha gue mau tumpahin apa-apa yang ada di pikiran gue setelah merenungi masalah-masalah yang gue hadapi beberapa bulan belakangan ini. Daripada mendep dipikiran gue aja dan mungkin gue akan lupa suatu hari nanti, jadi gue akan tuangin (emang teh) disini. Semoga bisa diambil manfaat dari tulisan gue ini ya ^^
check this out....
Bumi berputar, angin bertiup, musim berganti, mahluk hidup berevolusi...
Udah mau 20 tahun aja hidup gue! Gue gak tau apa gue yang jadi dewasa atau ini semua muncul akibat permasalahan yang gue hadapi. Tapi, gue bener-bener berpikir tentang hidup. Filsuf bilang hidup itu menakjubkan. Tapi lo tau? Yang gue tangkep adalah hidup itu mengerikan! Bener-bener mengerikan! Iya mengerikan! Bagaimana bisa kita hidup, tumbuh, berpikir, bertemu orang dan membuat kenangan, mengukir kisah, intinya kita banyak ketemu orang yang sebagian menjadi spesial, tapi bahkan kita akan berpisah lagi. Kita diberi waktu untuk menikmati waktu yang sangat sedikit yang kita punya. Hidup 20 tahun itu gak kerasa! Yakan? Dan semua akan ada perpisahan. Waktu mengalir tanpa bisa dicegah dan kita akan merasa belum berbuat banyak. Waktu itu mengerikan! Semua yang kita buat akan berakhir termasuk kenangan. Itu mengerikan! Bagaimana kalau kita menyukai suatu masa? Kita bahkan tidak bisa kembali.
By the way, gue berpikir Allah itu maha adil sih. Gimana kalo manusia hidup selamanya di dunia yang kejam ini? Well, gue tau semua orang punya persepsi masing-masing tentang dunia dan kehidupan ini, tapi coba kita berpikir. Bagi yang merasa sedih malang melintang karena semua tidak sesuai keinginan hati (setiap hati pasti ingin merasa bahagia), hidup ini lebih kejam dari apapun yang terpikir oleh mereka. Sedangkan yang merasa bahagia dengan kehidupannya, mereka akan tersenyum mencintai dunia ini. Lalu apa yang mendasari semua itu?
Pikirkan lagi bahwa manusia itu tak pernah ada habisnya. Manusia ya hanya manusia. Pemilik akal dibanding mahluk Allah yang lain untuk berpikir, pemilik hati untuk merasa, dan segala hal lain yang Allah berikan untuk bekal menjadi khalifah dibumi.
Jadi intinya, mulai sekarang gue mau remind diri gue sendiri si remaja labil ini, bahwa hidup ini memang seperti ini. Kita terlalu berambisi dengan segala hal duniawi, terlalu terlena dengan segala hal duniawi, terlalu mengagungkan sesuatu yang bersifat dunia yang gak pernah ada habisnya ini. Kalau kita berlaku demikian, dunia ini memang tak pernah ada habisnya. Mau sampai kapan kita berjuang? Sampai rambut kita memutih? Well, perjuangan itu perlu sekali. Perluuu sekali. Apalah hidup tanpa perjuangan? Sama hal nya dengan apalah hidup tanpa masalah? Karena inti dari hidup ini adalah perjuangan dan masalah. Sungguh gue berpikir hidup ini adalah perjuangan dan masalah. Bagaimana kita survive? Bagaimana cara yang terbaik hidup didunia? Dan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab dan kerjakan segera mungkin karena urusan diri sendiri itu bener-bener dikejar deadline. Menurut gue, kita gak perlu tuh merasa galau atau apapun perasaan-perasaan yang menyusahkan lainnya. Sebaliknya, kita harus menikmati dunia ini. Menikmati dalam hal kita harus merasa bahagia. Kembalikan semua pada Allah, pasrahkan semua pada Allah karena kita punya Allah. Itulah yang membedakan kita dengan orang-orang diluar sana yang memilih untuk mengakhiri hidup sebelum waktunya. Actually, kita punya Allah. Tinggal minta sama Allah! Kembali sama Allah! Pasrah sama Allah! Ingat untuk apa kita hidup didunia ini? Yap, beribadah! Allah nyuruh kita beribadah. So, kenapa kita harus keluar dari zona yang disuruh Allah? Allah sudah membatasi manusia dan tipu daya dunia yang tidak ada habisnya ini. Kurang baik apalagi? Sesungguhnya dunia ini hanya sendau gurau yakan? Allah udah bilang itu.
Hidup ini pilihan. That's why kita diberi akal. Kita dikasih pilihan mau kemana, mau jadi apa, dan berujung kayak apa.
Akhir kata, mari nikmati dunia ini dengan merasakan nikmat-Nya. Hirup teh hangat dipagi hari. Makan nasi disiang hari. Jalan-jalan disore hari. Terbaring di malam hari. Dan dari segala hal itu, yang paling penting adalah... beribadah.
Sekian.